![]() | |
| Bagi banyak keluarga muda di kota, minimalisme menjadi cara mengatur keuangan tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok. Foto: Unplash |
Bukan hanya soal mengurangi barang, minimalisme kini dipandang sebagai upaya untuk membebaskan diri dari “beban” yang tidak diperlukan—baik fisik maupun mental.
Kenapa Minimalisme Bisa Mengurangi Stres?
Para psikolog menemukan bahwa ruang yang berantakan dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon pemicu stres. Semakin banyak benda yang tidak tertata, semakin banyak pula informasi visual yang harus diproses otak.
“Otak kita bekerja lebih optimal saat lingkungan sederhana dan rapi,”
jelas seorang psikolog gaya hidup.
“Itu membuat kita merasa lebih tenang dan fokus.”
Minimalisme membantu:
Mengurangi keputusan sehari-hari (decision fatigue)
Menciptakan ruang hidup yang lebih nyaman dan bersih
Menurunkan kecemasan akibat clutter atau kekacauan
Membuat waktu lebih efisien karena tidak sibuk mencari barang
Minimalisme dan Pengelolaan Keuangan
Gaya hidup ini juga berdampak positif pada kebiasaan belanja. Prinsip yang dipegang banyak penganut minimalis adalah “beli hanya yang benar-benar dibutuhkan dan bermakna.”
Dampaknya:
• Pengeluaran yang tidak penting bisa dikurangi
• Tabungan meningkat
• Fokus belanja ke kualitas, bukan kuantitas
Bagi banyak keluarga muda di kota, minimalisme menjadi cara mengatur keuangan tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok.
Demi Lingkungan yang Lebih Baik
Minimalisme beriringan dengan kesadaran menjaga bumi. Dengan mengurangi konsumsi, otomatis sampah yang dihasilkan juga berkurang.
Hal ini sejalan dengan konsep:
Reduce – mengurangi yang tidak perlu
Reuse – memanfaatkan kembali yang masih layak
Recycle – mengolah yang sudah tidak terpakai
Beberapa orang juga memilih produk ramah lingkungan, barang preloved, dan memperbaiki barang rusak agar tidak cepat dibuang.
Minimalisme dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan paling mudah dimulai dari rumah. Banyak orang memilih decluttering: memilah barang berdasarkan manfaat dan nilai emosionalnya.
Tips sederhana yang populer:
• Terapkan One In, One Out (setiap beli barang baru, harus ada satu yang keluar)
• Gunakan sistem kotak: simpan – donasi – buang
• Pilih furnitur multifungsi
• Kurangi koleksi yang tidak terpakai, misal pakaian
Di kamar tidur, prinsip capsule wardrobe juga marak—memiliki pakaian sedikit tetapi mudah dipadukan.
Minimalisme Digital: Membersihkan Pikiran dari Notifikasi
Selain barang fisik, minimalisme digital menjadi solusi mengurangi stres akibat dunia online.
Bentuk penerapannya:
Batasi aplikasi yang tidak produktif
Atur notifikasi hanya yang penting
Rutin membersihkan foto dan file tak terpakai
Puasa media sosial di waktu tertentu
Riset menunjukkan, terlalu banyak informasi digital memicu information overload yang melelahkan mental.
Hidup Lebih Sederhana, Hidup Lebih Bermakna
Pada akhirnya, minimalisme bukan soal jumlah barang, melainkan bagaimana kita memberi ruang bagi hal-hal yang benar-benar penting:
Kesehatan
Waktu bersama keluarga
Ketenangan pikiran
Pengembangan diri
Kehidupan yang lebih terarah
Seperti kata yang sering muncul dalam komunitas minimalis:
“Less stuff, more life.”
Gaya hidup ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang ingin hidup lebih fokus, bahagia, dan bermakna di tengah dunia yang penuh distraksi.[]

