![]() |
| Foto ilustrasi: m.economictimes |
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, ancaman peretasan ponsel kini semakin nyata dan canggih.
Tak hanya menimpa tokoh publik atau pelaku bisnis besar, siapa pun yang memiliki ponsel pintar berisiko menjadi korban.
Data pribadi, percakapan, bahkan akses ke rekening digital bisa dicuri hanya dalam hitungan detik.
Menurut laporan Kaspersky dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), kasus pencurian data pribadi melalui perangkat mobile meningkat hingga 30% sepanjang tahun 2025.
Modusnya pun semakin beragam, mulai dari aplikasi palsu, tautan phishing, hingga akses jarak jauh yang sulit dideteksi pengguna awam.
Ciri-Ciri HP yang Sudah Diretas
Cara Mengatasi dan Mencegah
Ahli keamanan siber menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan keamanan jika tanda-tanda tersebut muncul.
Hapus aplikasi mencurigakan, ubah semua kata sandi, dan aktifkan verifikasi dua langkah di akun penting.
Selain itu, hindari mengunduh aplikasi di luar toko resmi seperti Google Play Store atau App Store.
Pastikan juga sistem operasi selalu diperbarui karena pembaruan biasanya membawa tambalan keamanan terbaru.
“Kesadaran pengguna menjadi benteng pertama melawan serangan digital. Jangan klik tautan sembarangan, dan jangan bagikan kode OTP atau data pribadi kepada siapa pun,” ujar pakar keamanan dari Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Dedy Haryanto.
Di era digital, keamanan bukan hanya soal kata sandi kuat, tetapi juga kebiasaan bijak dalam menggunakan perangkat.
Ingat, peretasan tidak selalu terlihat namun dampaknya bisa sangat merugikan.
Maka dari itu, waspadai setiap perubahan kecil di ponsel Anda.
Lebih baik mencegah daripada menyesal ketika data pribadi sudah berpindah tangan.[]

