![]() |
Pedang Fir'aun berusia 3.000 tahun. (sumber foto: archeologymag.com) |
ACEH DIURNA - Tim arkeolog Mesir menemukan artefak berharga dari masa pemerintahan Ramses II, salah satu firaun paling berpengaruh dalam sejarah Mesir Kuno. Penemuan itu berupa sebilah pedang perunggu berusia lebih dari 3.000 tahun yang masih berkilau meski lama terkubur.
Pedang yang diukir dengan cartouche — tanda hieroglif berisi nama Ramses II — ditemukan di situs kuno Tell Al-Abqain, Provinsi Beheira. Lokasi ini diyakini sebagai benteng militer yang dulu berfungsi melindungi Mesir dari serangan suku Libya dan “Bangsa Laut”.
![]() |
Benteng militer Kerajaan baru ditemukan di barat laut Mesir.
(Sumber foto: the washington post) |
Selain pedang, para arkeolog juga menemukan barak prajurit, ruang penyimpanan senjata, guci keramik, hingga barang-barang pribadi seperti jimat pelindung, manik-manik akik, dan peralatan masak. Temuan ini memberikan gambaran nyata tentang kehidupan sehari-hari para tentara Mesir di masa lalu.
Menurut Dr. Ahmed Saeed El-Kharadly, pemimpin penggalian, benteng tersebut merupakan pos strategis pada masa Ramses II yang kerap terlibat konflik dengan bangsa Het dan Libya. Balok batu kapur bertuliskan nama sang firaun turut memperkuat bukti pentingnya situs ini di masa kejayaannya.
Jejak Sang Ramses Agung
Ramses II, atau Ramses Agung, memerintah Mesir pada 1279–1213 SM. Ia dikenal sebagai firaun yang memperluas wilayah kekaisaran hingga Suriah dan Sudan, sekaligus meninggalkan warisan budaya megah.
Penemuan pedang ini menambah panjang daftar peninggalan yang terus ditemukan: kuil di Giza (2017), ribuan kepala domba jantan di kuil peninggalannya (2024), hingga patung raksasa setinggi 3,8 meter di Hermopolis (2025).
Setiap temuan baru menyingkap sisi lain kejayaan Ramses II sebagai penguasa dinasti ke-19, sekaligus memperkaya pemahaman modern tentang Mesir Kuno, mulai dari strategi militernya hingga kehidupan sehari-hari rakyatnya.[]