![]() |
Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Dahnil Anzar
Simanjuntak di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 15 Juli 2025. (Foto: Tempo.co) |
ACEHDIURNA.COM – Indonesia kembali mendapat kuota 221
ribu jemaah untuk penyelenggaraan ibadah haji 2026. Jumlah tersebut sama dengan
kuota haji 2025, tanpa ada penambahan.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak,
menegaskan bahwa meski kuota stagnan, pemerintah akan memaksimalkan peningkatan
layanan agar jemaah bisa beribadah dengan lebih nyaman.
“Kuota kita tetap, sama seperti tahun ini. Tinggal bagaimana
memastikan pelayanan bagi para jemaah lebih maksimal,” kata Dahnil di Jakarta,
Selasa (30/9/2025).
Dahnil merinci, dari total kuota yang diberikan, sebanyak 92
persen atau sekitar 203 ribu dialokasikan untuk haji reguler, sementara 8
persen atau sekitar 17 ribu diperuntukkan bagi haji khusus.
Meski belum ada tambahan kuota, pemerintah membuka peluang
untuk melakukan negosiasi dengan otoritas Arab Saudi.
“Kita lihat nanti setelah kunjungan Menteri Haji dan Umrah
Arab Saudi ke Indonesia pada Agustus mendatang,” ujarnya.
Sebelumnya, pengumuman kuota haji 2026 sempat molor dari
jadwal yang seharusnya dilakukan pada 11 Juli 2025.
Keterlambatan itu memunculkan spekulasi soal pengurangan
kuota akibat sejumlah persoalan teknis dalam pelaksanaan haji 2025
Namun, pemerintah
membantah isu tersebut.
Menurut Dahnil, perhatian pemerintah saat ini bukan hanya
terkait jumlah kuota, melainkan juga pada kualitas penyelenggaraan.
Perbaikan menyasar berbagai aspek, mulai dari sistem
keberangkatan, pemondokan, transportasi di Arab Saudi, hingga fasilitas
kesehatan.
“Yang paling penting bagaimana jemaah kita, terutama yang
lansia, mendapatkan perlindungan terbaik,” tegasnya.
Dengan jumlah jemaah terbesar di dunia, stabilitas kuota
haji bagi Indonesia menjadi tantangan tersendiri.
Pemerintah berharap, pengalaman dari pelaksanaan haji 2025
bisa menjadi bahan evaluasi demi penyelenggaraan yang lebih baik pada musim
haji 2026. []