Para aktivis kemanusiaan yang mengenakan pelampung oranye duduk berdesakan di ruang sempit.
Mereka serentak mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi.
Namun, yang tampak bukanlah tanda menyerah kepada tentara bersenjata yang mengarahkan moncong senapan ke arah mereka.
Gerakan tangan itu lebih menyerupai doa, sebuah penyerahan diri total kepada Tuhan, Sang Maha Pelindung.
Wajah-wajah mereka menunjukkan keteguhan, bukan ketakutan.
Dalam kepungan dan ancaman laras senjata, para aktivis dari berbagai negara justru menjawab dengan lantunan doa dan kepasrahan spiritual.
Seolah ingin menegaskan bahwa misi mereka bukan sekadar perjalanan fisik membawa bantuan, tetapi juga perlawanan moral dan kemanusiaan.
Narasi ini menjadi saksi bahwa Global Sumud Flotilla bukanlah armada biasa, melainkan simbol keberanian manusia melawan penindasan, dengan iman dan kemanusiaan sebagai senjata utama.
Aktivis kemanusiaan Greta Thunberg, ketika ditangkap Angkatan Laut Israel di atas kapal Global Sumud Flotilla.
Dengan wajah letih namun tetap tegar, ia tampak duduk di lantai kapal sambil memegang topi hijaunya, sementara seorang prajurit bersenjata berada di sisinya.
Momen ini terjadi saat misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang melibatkan aktivis dari 44 negara dunia, berusaha menembus blokade laut menuju Gaza untuk mengirim bantuan bagi warga Palestina.
Penangkapan ini menjadi simbol nyata bagaimana keberanian dan solidaritas global berhadapan dengan represi militer.
Narasi ini menggambarkan bahwa meski ditangkap, semangat para aktivis, termasuk Greta, bukanlah bentuk menyerah—melainkan perlawanan moral yang menegaskan bahwa kemanusiaan tidak bisa dibungkam oleh senjata dan kekerasan.
Foto ini memperlihatkan ratusan aktivis kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang dikumpulkan oleh aparat Israel setelah kapal-kapal mereka dicegat di tengah laut.
Mereka duduk berdesakan di sebuah lokasi penahanan di Israel, dengan wajah lelah namun tetap menyimpan keteguhan hati.
Sekitar 500 aktivis dari berbagai negara dunia ini sebelumnya berangkat dalam misi kemanusiaan membawa 50 armada kapal yang sarat dengan bantuan untuk Gaza, berusaha menembus blokade laut Israel.
Namun, sebelum sampai ke tujuan, mereka diculik oleh Angkatan Laut Israel dan kini menanti proses penahanan lebih lanjut.
Gambar ini menjadi saksi bisu keberanian solidaritas internasional yang menghadapi represi, serta menunjukkan bagaimana suara kemanusiaan dari berbagai bangsa berusaha dipadamkan oleh kekuatan militer.
Sumber foto: Media Sosial