Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
BREAKING NEWS
  • BARBEQUE Kategori
  • _Market
  • _Kabar24
  • _Finansial
  • _Tekno
  • _Ekonomi
  • _Style
  • _Bola
  • _otomotif
  • _Infografik
  • _Entrepreneur
  • _Foto
  • _Indeks
  • BARBEQUE Network
  • _GilaTemax.com
  • _PelitaKarawang.com
  • _Pewarta.co.id
  • _Qumedia.online
  • _NusantaraIndonesia.id
  • _KabaRakyat.web.id
  • _SultanMudaTv.com
  • _Inet99.id
  • _AhmadServiceCenter.com
  • _Inkop.id
  • _BeritaBuluKumba.com
  • _JejakPost.com
  • _PikiranSuper.com
  • _RadarBanua.com
  • BARBEQUE Regional
  • _Jakarta
  • _Sumatra
  • _Bandung
  • _Surabaya
  • _Banten
  • _Kalimantan
  • _Semarang
  • _Sulawesi
  • _Bali
  • _Papua
  • BARBEQUE Layanan
  • _For Your Business
  • _Pasang Mata
  • _Adsmart
  • _Event
  • _Trans Snow World
  • _Trans Studio
  • _Signature Awards
  • _Trans Hotel Group
acehdiurna

BARBEQUE

  • HOME
  • VIRAL
  • LOKAL
  • ODDS
  • EVERGREEN
  • FOTO
  • VIDEO
Ad
  • Home
  • Siapa Dia

Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube

Penulis: Mirzan
Penulis: Mirzan
October 29, 2025
  • Smaller
  • Default
  • Bigger
Share:

Lea tumbuh di antara tradisi dan gelombang zaman, menjadikan kecintaan pada seni bukan sekadar hobi, tapi jalan hidup yang setia menuntunnya ke panggung yang lebih luas.

ACEHDIURNA.COM -
Di tepian Samudra Hindia, di kota kecil di Aceh Barat yang dikenal sebagai kampung kelahiran pahlawan Teuku Umar, lahir seorang gadis yang kelak suaranya mengalun sebagai getaran baru dalam lanskap musik Aceh kontemporer. 

Namanya adalah Lea Amalia, yang sesungguhnya bernama lengkap Sri Amalia. 

Ia tumbuh di antara tradisi dan gelombang zaman, menjadikan kecintaan pada seni bukan sekadar hobi, tapi jalan hidup yang setia menuntunnya ke panggung yang lebih luas.

Sejak duduk di bangku kelas satu SMP, Lea sudah menapaki jalannya di dunia seni – tak hanya menyanyi di perayaan sekolah, tetapi juga aktif di komunitas lokal yang mengupayakan musik sebagai bagian dari napas budaya. 

 Keputusan untuk menempuh pendidikan di Institut Seni Budaya Indonesia Aceh adalah bukti nyata bahwa ia tak ingin hanya menjadi penyanyi dangkal, melainkan ingin menjadi sosok yang memahami akar musik, budaya, dan identitas dari Aceh itu sendiri. 

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh HUT KE-437 MEULABOH (@hutmeulaboh)


Lalu datang masa di mana bop­-bop malem Aceh mendengar suara barunya lewat lagu “Ië Bungong”. 

Lagu ini dirilis sebagai bagian dari album berjudul The Voice of Aceh dan dipublikasikan oleh label lokal Kasga Record pada Januari 2023. 

 Di liriknya, senandung Aceh menembus ruang hati: ia berbicara tentang bunga yang disiram, tentang harapan dan kerinduan yang tak dapat dibendung—menggunakan bahasa Aceh sebagai medium utama. 

 Bagi Lea, “Ië Bungong” adalah panggilan: panggilan untuk menyiram — bukan hanya bunga, tetapi juga keberanian untuk hadir sebagai penyanyi Aceh yang tidak terjebak dalam stereotip dangdut atau pop nasional semata.

Perjalanan Lea tak selalu mulus. Sebuah penyanyi muda dari wilayah pinggiran Indonesia akan selalu dihadapkan pada dua arus: arus tradisi yang mengikat dan arus industri musik nasional yang gemerlap. 

Bahasa Aceh, ritme etnik — semua itu bisa menjadi kelebihan, namun juga bisa menjadi penghalang bila pasar musik yang dituju adalah panggung nasional yang dominan Bahasa Indonesia dan arus “mainstream”. 

Namun Lea memilih tidak menyerah pada batasan. 

Ia tampil di panggung besar seperti malam HUT ke-437 Kota Meulaboh, di mana ia menunjukkan bahwa suara asal kampung bukan untuk di pinggirkan, melainkan untuk diangkat, didengar, dan dihayati. 

Sebagai seorang seniman, Lea pun terus bergerak maju: pada April 2025 ia merilis single baru berjudul “Lalee Dang Dang”, sebuah lagu yang mengusung kritik sosial kepada mereka yang menunda-nunda hidup, yang lalai dalam menjalani hari — dibalut dengan bahasa Aceh yang ringan namun bermakna. 

 Ini menegaskan bahwa Lea tak hanya bernyanyi untuk menghibur, melainkan untuk menyentuh, untuk membangkitkan kesadaran, dan untuk menyuarakan identitas.

Ketika kita mendengarkan suara Lea, kita mendengar bukan hanya melodi — kita mendengar kerinduan sebuah wilayah agar suaranya terdengar di antara ramai-nya industri musik nasional. 

Kita mendengar jiwa seorang gadis Aceh yang mempertahankan akar sambil memeluk zaman. 

Gaya bernyanyinya yang lembut namun tegas, pilihan lagunya yang etnik sekaligus populer, menjadikannya jembatan artistik antara generasi lama dan muda, antara kampung dan kota, antara tradisi dan modernitas.

Dalam sebuah wawancara, Lea menyebut bahwa ia berterima kasih karena kini berada di bawah manajemen Kasga Record, dan telah menyelesaikan rekaman audio serta klip video untuk album perdananya yang memuat sembilan lagu, enam di antaranya sudah tayang di kanal YouTube resmi. 

 Dengan itu, ia menunjukkan komitmen-nya bahwa menjadi penyanyi tidak cukup hanya dengan bakat—tapi juga dengan kerja keras, proses, dan konsistensi.

Saat ini, Lea berada di titik awal yang penuh peluang. 

Jika ia berhasil menjembatani musik Aceh dengan panggung nasional bahkan internasional, maka ia bukan hanya penyanyi — ia akan menjadi suara Aceh yang menggaung di mana-mana. 

Tantangan masih ada: bagaimana menjaga keaslian sambil tetap relevan, bagaimana menjangkau pendengar di luar Aceh tanpa kehilangan identitas. 

Tapi jika perjalanan sejauh ini menjadi petunjuk, maka Lea Amalia telah membuktikan bahwa akar budaya bisa menjadi kekuatan, bukan beban.

Ketika kita tutup mata dan mendengar suara Lea mengalun: kita dibawa ke pesisir Aceh, ke angin laut, ke bunga yang disiram, ke harapan yang tumbuh — dan kita tahu, bahwa musik bukan sekadar lagu, tetapi juga suara sebuah bangsa dan identitas. 

Dan Lea Amalia, dalam perjalanan singkatnya, sudah menorehkan lumayan jejak untuk itu.

Jejak Awal & Latar Belakang

Lea Amalia—yang nama lahirnya tercatat sebagai Lea Amalia (kadang ditulis “Lea Amalia”)—adalah penyanyi muda berdarah Aceh yang mulai menampakkan eksistensinya di dunia musik dari kawasan Aceh Barat. 

Ia berasal dari Meulaboh, Provinsi Aceh Barat. 

Dilatar-belakangi kecintaan terhadap seni dan musik sejak usia muda—termasuk kegiatan sekolah di SMP serta event-sekolah maupun komunitas lokal. 

Untuk pendidikan, Lea memilih melanjutkan ke bidang seni budaya di institusi yang relevan di Aceh, memperkuat fondasi musikalnya. 

Penembusan Lagu “Ië Bungong” & Karya Terkait

Satu dari titik penting dalam karier Lea adalah perilisannya lagu Ië Bungong (dalam katalog: “Ië Bungong – The Voice of Aceh”) yang dirilis oleh label Kasga Record. 

Lagu ini hadir sebagai bagian dari album yang memuat sembilan lagu khas Aceh, dan di antaranya enam sudah diunggah secara resmi di kanal YouTube Kasga Record. 

Dalam berita, disebut bahwa lewat karya-karyanya, Lea telah menarik perhatian penikmat musik Aceh dan panggung lokal. Contohnya: penampilannya di acara HUT Kota Meulaboh, yang menandakan bahwa ia telah diterima komunitas lokal. 

Baru-baru ini ia juga merilis single lainnya, “Lalèë Dang Dang”, menunjukkan bahwa ia terus aktif berkarya. 

Gaya Musik & Identitas Seni

Lea Amalia membawa identitas seni yang sangat kental dengan akar budaya Aceh:

Pilihan lagu-lagu berbahasa Aceh seperti Ië Bungong menunjukkan upaya merangkul dan memperkuat musik lokal Aceh melalui aransemen modern.

Dalam album-perdananya disebut sebagai “The Voice of Aceh”, yang menunjukkan keinginannya menjadi representasi vokal generasi Aceh masa kini. 

Kolaborasi dengan musisi dan produser lokal—sebagai contoh studio produksi Kasga Record, serta arranger dan musiknya—menunjukkan bahwa karya-nya adalah hasil kerja tim lokal yang cukup serius. []


Baca juga
Tag:
  • Siapa Dia
Share:
Penulis: Mirzan
Penulis: Mirzan
Mirzan adalah konten kreator untuk media digital.
Berita terkait
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
Terkini
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
  • Lea Amalia, The Voice of Aceh, dari Panggung Meulaboh ke Trending YouTube
Show more
FEATURED VIDEO
Video 1
News Video
Gegara Nasi Dingin dan Keras, Wabup Pijay Bogem Kepala MBG Dapur MBG Tringgadeng
Video 2
Video Acehdiurna
Penemuan Langka Serangga Tongkat Raksasa di Queensland
Video 3
Video Unik
Momen Unik Bintang Sepak Bola Saling Berbagi
Video 4
Video News
Penderitaan Gaza: Kami Dibombardir dari Laut, Udara dan Darat
📸 Foto Pilihan
×
Ad
Ad
Ad
Highlight
❮
❯

Bagaimana pendapat Anda tentang berita ini?

👍 Bagus 0
😂 Lucu 0
😢 Menyesakkan 0
😲 Mengejutkan 0
❤️ Mengharukan 0
🤔 Menarik 0
🔥 Trending 0
👎 Tidak Setuju 0
ACEHDIURNA Soccer
More Articles
acehdiurna
TV
ACEHDIURNA TV
Emosi Wakil Bupati Pijay Meledak, Bogem Kepala Dapur MBG Tringgadeng
ACEHDIURNA TV
Angkatan Laut Israel Menculik Aktivis Kemanusiaan Global Sumud Flotilla
ACEHDIURNA TV
Warga Gaza: Kami Dibombardir dari Laut, Udara, dan Darat
ACEHDIURNA TV
Drone Yaman Tabrak Israel, 22 Orang Terluka

Pilihan Editor

    Pilih Kanal Favorit

    # Be The First to Know

    • 📰 Breaking News
    • 🔍 Discovery
    • 🏞️ Eksotisme Aceh
    • 🍃 Evergreen
    • 📷 Foto
    • 💡 How To
    • 👤 Human Story
    • 🌐 Internasional
    • 📍 Lokal
    • 🏳️ Nasional
    • 🎲 Odds
    • 🇵🇸 Palestina
    • ⭐ Selebriti
    • ❓ Siapa Dia
    • ⚽ Soccer
    • 🎬 Video
    • 📈 Viral
    • Tentang Kami
    • Langganan
    • Kebijakan Privasi
    • Kode Etik
    • Info Kerjasama
    • Karir
    Copyright © 2025 ACEHDIURNA. All rights reserved.