![]() | ||
Produk uji yang dikembangkan di King's College terbuat dari wol, tetapi di masa depan, Dr. Elsharkawy mengatakan orang bahkan dapat mengumpulkan rambut mereka sendiri untuk mengekstrak keratin. Foto: King's College, London |
Para ilmuwan di King's College London menemukan keratin, protein yang ditemukan pada rambut, kulit, dan wol yang sering digunakan dalam sampo reparatif, juga dapat membantu merawat gigi.
"Kami pikir ini adalah pengubah permainan, sebuah penggerak industri yang memperkenalkan keratin sebagai produk nyata dalam penggunaan sehari-hari kita untuk melindungi dan menyembuhkan email gigi tanpa kita sadari," ujar Dr. Sherif Elsharkawy, dari Fakultas Kedokteran Gigi, Ilmu Oral & Kraniofasial King's, kepada Sky News seperti dikutip acehdiruna.com, Sabtu (11/10/2025).
"Jika Anda memiliki retakan mikro atau cacat yang sangat kecil, retakan tersebut akan sembuh dengan sendirinya tanpa Anda sadari."
Banyak masalah gigi berasal dari email yang rusak, yang tidak dapat beregenerasi - jika hilang, maka hilang selamanya.
Ketika keratin bercampur dengan mineral dalam air liur, ia menghasilkan lapisan pelindung yang meniru struktur dan fungsi email alami.
Pasta gigi berfluoride dan fluoride yang ditambahkan ke air minum saat ini diandalkan untuk memperlambat erosi email tetapi perawatan berbasis keratin ditemukan dapat menghentikannya sepenuhnya.
"Keratin menawarkan alternatif transformatif untuk perawatan gigi saat ini," kata Sara Gamea, peneliti PhD di King's College London dan penulis pertama studi tersebut.
Perawatannya bisa melalui pasta gigi yang digunakan setiap hari atau sebagai gel yang dioleskan secara profesional, mirip dengan cat kuku, dalam kasus yang lebih ekstrem.
Menurut para ilmuwan, produk ini dapat tersedia untuk umum dalam dua hingga tiga tahun, dan dipandang sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan restorasi gigi tradisional.
Produk uji yang dikembangkan di King's College terbuat dari wol, tetapi di masa depan, Dr. Elsharkawy mengatakan orang bahkan dapat mengumpulkan rambut mereka sendiri untuk mengekstrak keratin.
Namun, untuk saat ini, tim Raja "menggunakan wol domba karena jumlahnya sangat melimpah, merupakan limbah biologis, berkelanjutan, dan baik untuk para petani."
Pasta gigi tersebut akan tampak dan terasa seperti pasta fluoride standar, dengan rasa mint dan tekstur berbusa tetapi mengandung cukup keratin untuk penggunaan sehari-hari.
"Tujuannya adalah agar ini terjangkau dan dapat menjangkau masyarakat luas," kata Dr. Elsharkawy.
"Kami rasa ini bukan produk premium - kami ingin semua orang bisa mengaksesnya."[]