| Meski tidak selalu tampak, masih banyak orang yang menjalani hidup dengan ketulusan, ketabahan, serta kepedulian kepada sesama. Foto generat AI. |
Meski tidak selalu tampak, masih banyak orang yang menjalani hidup dengan ketulusan, ketabahan, serta kepedulian kepada sesama.
Berikut adalah lima kisah nyata yang menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan itu tetap hidup di tengah masyarakat.
1. Kisah Kakek Penjual Buku Bekas
Seorang kakek tua di sebuah kota kecil menghabiskan hidupnya berjualan buku bekas di pinggir jalan.
Hasilnya sangat sedikit, namun ia tetap melakukannya setiap hari.
Saat ditanya mengapa ia tidak menyerah, kakek berkata:
“Buku mengajariku hidup. Aku ingin setidaknya ada satu anak yang menemukan harapan seperti aku dulu.”
Dia hidup dalam kesederhanaan, tapi setiap rupiah yang ia sisihkan tidak ia gunakan untuk dirinya melainkan untuk membeli buku pelajaran yang kemudian ia berikan gratis untuk anak kurang mampu.
Dia miskin secara materi, namun sangat kaya dalam jiwa.
2. Ibu yang Selalu Menunggu
Seorang ibu yang anaknya merantau ke kota untuk bekerja selalu menyiapkan dua piring makan setiap malam, satu untuk dirinya, satu untuk anaknya.
Tetangga bertanya, “Mengapa Bu? Anaknya jauh.”
Ibu itu tersenyum pelan:
“Kalau saya berhenti menyiapkan, mungkin saya akan mulai terbiasa hidup tanpa dia.”
Cinta sang ibu bukan sekadar menunggu, tapi tetap menjaga ruang bagi anaknya agar saat anak itu kembali, rumah tidak pernah terasa asing.
3. Anak yang Mengajari Ayahnya Membaca
Di sebuah desa, seorang anak kelas 4 SD setiap malam mengajari ayahnya menulis dan membaca.
Ayahnya buruh bangunan yang buta huruf.
Anak itu sabar, walau kadang ayahnya salah berulang-ulang.
Suatu hari, saat anak tersebut wisuda SMA, ayahnya membacakan namanya dari daftar kelulusan.
Tangannya gemetar, suaranya bergetar, tapi ia berhasil.
Mereka berdua menangis.
Itu bukan sekadar bacaan.
Itu kemenangan hidup.
4. Sopir Ojek yang Selalu Membawa Payung Cadangan
Seorang sopir ojek dari keluarga sederhana selalu membawa payung cadangan.
Saat hujan, ia selalu menawarkan payung itu kepada penumpang walau itu berarti dia harus kehujanan saat menunggu order berikutnya.
Saat ditanya kenapa ia rela basah, ia menjawab:
“Saya sudah terbiasa kehujanan. Tapi mungkin orang itu baru pertama kali merasakannya.”
Sedikit kebaikan bisa jadi penyelamat bagi seseorang di hari yang berat.
5. Pria yang Menanam Pohon untuk Masa Depan yang tak akan Ia Lihat
Di sebuah desa tandus, seorang pria menanam ratusan bibit pohon setiap minggu sepanjang hidupnya.
Orang-orang menganggap itu sia-sia karena ia sudah tua.
Namun setelah ia meninggal, bertahun-tahun kemudian, bibit itu tumbuh menjadi hutan kecil yang memberikan air bersih bagi seluruh desa.
Ia mungkin tidak pernah merasakan hasilnya.
Tapi hidupnya memberi kehidupan untuk generasi setelahnya.
Kelima kisah ini mengingatkan kita bahwa kebaikan tidak butuh panggung besar.
Sering kali ia hadir dalam hal-hal kecil, sederhana, namun dilakukan dengan hati yang penuh cinta.[]
