ACEHDIURNA.COM - Di tengah sorotan panggung tenis dunia yang biasanya didominasi bintang dari Eropa dan Amerika, dua nama dari Indonesia mencuri perhatian di India.
Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen bukan hanya menjuarai Chennai Open 2025 (WTA 250), tetapi juga menghadirkan kisah inspiratif tentang kolaborasi, ketenangan, dan semangat juang dua generasi tenis Indonesia.
Keduanya menaklukkan pasangan unggulan pertama, Storm
Hunter (Australia) dan Monica Niculescu (Rumania), lewat permainan
disiplin dan taktik matang. Skor 7-5, 6-4 di final tidak hanya mencatat
kemenangan teknis, tetapi menandai lahirnya duet pelapis emas Indonesia di
panggung WTA.
Persahabatan yang Tumbuh Jadi Sinergi
Menariknya, perjalanan Aldila dan Janice tidak berawal dari ambisi pribadi, tetapi dari rasa saling percaya.
Aldila, sosok
berpengalaman yang telah bertahun-tahun tampil di level WTA, menemukan
chemistry baru bersama Janice, pemain muda yang baru menembus tur internasional
dan baru saja mengukir gelar juara tunggal di turnamen yang sama.
“Saya merasa seperti bermain bersama adik sendiri. Janice punya semangat luar biasa. Dia berani, fokus, dan selalu mau belajar. Itu yang membuat kami cepat menyatu di lapangan,” ujar Aldila usai kemenangan.
Sementara Janice menyebut Aldila sebagai mentor yang jadi teman tanding.
“Dila tidak hanya mengajarkan strategi, tapi juga bagaimana tenang dalam tekanan. Final ini terasa seperti pertandingan persaudaraan,” katanya sambil tersenyum.
Simbol Regenerasi Tenis Putri Indonesia
Kemenangan Aldila-Janice bukan sekadar trofi, melainkan simbol regenerasi tenis Indonesia.
Kombinasi pengalaman dan energi muda ini
menunjukkan bahwa prestasi tidak lahir dari satu bintang tunggal, melainkan
dari kerja sama lintas generasi.
Bagi banyak pengamat, keberhasilan mereka menjadi bukti
nyata bahwa tenis putri Indonesia mulai menunjukkan taringnya kembali, dari lapangan-lapangan kecil di Tanah Air menuju panggung
global.
“Yang paling mengesankan adalah cara mereka berkomunikasi. Tenang, tanpa drama, tapi efektif,” ujar salah satu komentator WTA yang memuji performa mereka di siaran langsung.
Lebih dari Sekadar Gelar
Di balik trofi Chennai, ada pesan besar: bahwa kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru tenis Indonesia.
Dengan gelar ini, posisi Aldila dan Janice di peringkat dunia ganda WTA dipastikan akan naik signifikan.
Namun lebih dari itu, keduanya kini menjadi wajah baru
harapan olahraga nasional di cabang tenis yang lama haus akan kejayaan.
“Kami ingin membawa bendera Indonesia lebih jauh lagi, bukan
hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk anak-anak muda yang bermimpi menjadi
atlet,” tutup Janice.
Dalam sepekan di Chennai, keduanya menulis kisah yang bukan
hanya soal angka di papan skor, tetapi tentang keberanian dua perempuan
Indonesia yang memilih berjuang bersama, dan akhirnya, menyalakan api baru
di dunia tenis internasional.[]
.jpg)

